EDUKASI BUDAYA CARA MAKAN DAGING BABI (WAM) YANG BENAR SESUAI ADAT ORANG ASLI PAPUA

EDUKASI BUDAYA: CARA MAKAN DAGING BABI (WAM) YANG BENAR SESUAI ADAT ORANG ASLI PAPUA


        Oleh: Bung Leppy Kogoya

       Pemuda Lapago,Wamena_24_Juli 2025.

           Kami ingin menyampaikan pentingnya melestarikan cara makan daging babi (wam) sesuai dengan budaya orang asli Papua, baik di wilayah pesisir maupun pegunungan. saat ini, kami melihat adanya praktik makan daging babi yang tidak mencerminkan nilai budaya, bahkan ditampilkan dalam bentuk konten yang tidak bermoral dan tidak menghargai adat.

Kami Tegaskan:

           Orang yang hanya tahu makan tanpa tahu cara memelihara, menghargai prosesi, dan menjaga martabat budaya, adalah orang yang tidak menghargai leluhur dan adatnya sendiri. mereka yang menjadikan daging babi hanya sebagai konten viral tanpa nilai edukasi budaya, perlu merenung, bertobat, dan kembali sadar diri sebagai anak adat Papua.

Kenapa Edukasi Ini Penting

             Budaya makan wam (daging babi) bukan hanya soal makanan, tapi bagian dari identitas, penghormatan, dan nilai-nilai kehidupan orang Papua. setiap kali kita melakukan bakar batu, pesta adat, atau acara keluarga, ada tata cara yang harus dijaga — mulai dari pembagian bagian tubuh babi, cara duduk saat makan, hingga siapa yang layak mengambil bagian tertentu video ini adalah bentuk edukasi nyata, yang memperlihatkan kepada generasi muda dan masyarakat luas bahwa orang Papua tahu cara makan wam yang benar, yang bermartabat, dan berbudaya.

Apresiasi

           Kami secara khusus memberikan apresiasi kepada masyarakat dan keluarga dari Kabupaten Nduga, yang sudah menampilkan contoh cara makan babi (Wam) yang benar sesuai budaya leluhur Kami. ini adalah langkah penting dalam menjaga marwah budaya Papua agar tidak tergiur oleh tren dan perilaku tidak beretika yang selalu disebar melalui media sosial.

Pesan Budaya

            Apa yang telah diajarkan oleh leluhur dan orang tua kita tentang adat dan cara hidup, itulah yang harus kita hidupkan dan wariskan. budaya bukan untuk dijual atau dipermainkan, tapi untuk dijaga dan dihormati semoga kita semua, baik dari pesisir maupun gunung, kembali sadar akan jati diri kita sebagai Orang Asli Papua (OAP) yang punya nilai-nilai luhur dalam hidup bermasyarakat.

         Mari jadikan edukasi ini sebagai langkah menuju kesadaran budaya biarlah Orang Luar yang datang ke negeri ini pun bisa menyesuaikan diri, menghargai adat kita, karena kita sendiri menjaganya dengan serius.

Penutup

Demikian seruan dan edukasi budaya ini kami sampaikan.

Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua di atas Tanah Papua — Alam Cendrawasih yang diberkati.

Wa… Wa… Wa.

Provinsi Papua Pegunungan

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
>>Terimakasih Atas Kujungan Anda, Semoga Dapat Berguna Waaaa Waaaa Kaonak!>>